Berikut ini ane mau bagi-bagi pengalaman ketika ane jalan-jalan ke Gunung Bromo. Karena ane orang Cirebon Propinsi Jawa Barat, yang taunya yang namanya gunung ya cuma gunung Ciremai. Ane sendiri mendaki gunung paling juga ke Gunung Ciremai dan pernah juga ke Gunung Manglayang masih Jawa Barat lah.
Persiapan Perlengkaap
Pakaian dalam, pakaian luar, jaket anti dingin, syal (untuk anti dingin di leher), sarung tangan, kaos kaki, sepatu, lampu senter, dan kamera atau HP. Kalo perlu bawa powerbank.
Nah, ane bersama teman-teman berangkat ke Gunung Bromo naik kereta, kira-kira perjalanan delapan jam dari jam 15.00 sampe di Surabaya jam 23.00. Dilanjutkan naik mobil charteran ke lereng gunung Bromo kira-kira dua sampe tiga jam-an. Sampailah di sebuah tempat yang disebut sebagai pos 2. Di sini mulai ada yang nawari berbagai asesoris keperluan anti dingin. Dari topi kupluk, syal, sarung tangan, penutup hidung, sampai kaos kaki. Mengingat udaranya memang sudah mulai dingin di lereng Bromo itu. Untuk harga ... terjangkaulah, dibanding yang sengaja beli dari kota asal. Ya mungkin yang membedakan adalah masalah merek aja.
Dari situ wajib pake mobil hardtop sewaan yang ada di situ. Katanya sih, kalo pun kita punya mobil yang sesuai untuk naik gunung seperti hardtop, landrover pokoknya yang seperti itulah, tetap harus di guide oleh warga situnya. Jadi sebenarnya, aturan warga setempat tidak memperbolehkan segala kendaraan masuk gunung Bromo, kecuali anggota warga setempat. Mereka ada Asosiasinya. Biasanya mereka menawarkan pilihan dua lokasi atau empat lokasi, untuk diantar. Ane anjurkan sih jangan dibayar lunas dulu, kalo perlu dibayarnya setelah selesai perjalanan.
Biasanya lokasi pilihan untuk melihat sunrise adalah daerah penanjakkan. Kita akan diantar ke tempat penanjakkan sebelum sunrise muncul tentunya. Kita dianjurkan mencari tempat yang lebih tinggi lagi dengan jalan kaki. Ya kira-kira tiga kilometeran lah. Setelah sunrise muncul, foto-foto and selfie-selfie lah di situ. Hati-hati dengan yang kita injak, barangkali kotoran kuda. Jangan lupa mulai pake penutup hidung untuk menghindari debu. Biasanya ketika turun dari tempat penanjakkan ada yang jual kaos-kaos. Silahkan pilih dan nawar sendiri. Untuk cemilan di tempat penanjakkan lumayan harganya bisa dua sampai tiga kali lipat. Apalagi kalo mau ke wc, biasanya serebu ato dua rebu ... lah ini nyampe lima rebu.
Untuk rute lainnya ada yang dinamakan pasir berbisik di padang pasir Savana. Ada juga kawah gunung Bromo. Bisa juga di padang pasir ini naik kuda atau sewa motor. Biasanya kalo sewa motor diberi jatah satu tengki BBM penuh kira-kira 350 ribu an.
Segitu dulu ya laporan wisata, lain kali disambung. Jangan lupa kasih comment ya.
No comments:
Post a Comment